dialektika dini hari.
bercengkerama lagi dengan pusat diri.
kangen untuk mencaci, mengkritisi, dan bersolusi dengan mu.
hampir tumpul gaya bicara mu,
sedikit kendor semangat mu,
jadi surut nyali mu,
serasa bodoh pikir mu.
mungkin terlalu lama aku tak menghiraukan suara mu.
maaf melalaikan mu.
untuk mu yang bersemayam dalam diri ku.
lama kita tak bersepakat,
selalu bersilang pendapat,
tak satu haluan.
sepertinya dirimu mulai enggan,
sekedar komentar hambar.
kau sebal tapi tetap tinggal,
sekali lagi maafkan ku tak menghiraukan mu sekian waktu.
pwt, 25Feb2010
"kamu" yang boleh ku sebut juga "aku",
tapi bukan "aku yang lainya lagi" tetep "aku saja", satu!
0 komentar:
Posting Komentar